Tuesday 16 June 2009

Tips Membeli Bibit


Tips-tips yang dimaksud disini adalah cara-cara yang harus diperhatikan selain faktor teknis yang telah banyak dibahas. Cara ini lebih bersifat non teknis yang sering kali kurang diperhatikan sehingga menyebabkan kerugian. Karena faktor ini pula konsumen sering tertipu oleh penjual bibit yang tidak bertanggung jawab.


Cara membeli bibit tanaman ternyata sama saja dengan cara membeli barang lainnya. Namun, dalam membeli bibit ada tips-tips khusus yang penting diperhatikan karena barang yang akan dibeli adalah makhluk hidup. Apalagi makhluk hidup yang dibeli ini merupakan cikal bakal yang akan dikembangkan menjadi tanaman dewasa. Manfaat yang akan diperoleh dari pembelian komoditas ini pun baru diperoleh setelah beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun kemudian. Kegagalan dalam membeli bibit ini akan berakibat fatal bukan hanya berupa kerugian ekonomi, tetapi juga kerugian tenaga dan waktu.
TAMPIL WAJAR
Tips pertama yang harus diperhatikan adalah jangan membuka peluang atau memancing penjual untuk berbohong. Yang dimaksud dengan membuka peluang disini ialah kondisi sehingga memudahkan bagi penjual untuk melakukan penipuan. Termasuk ke dalam kategori ini menciptakan misalnya bersikap terlalu awam dalam masalah bibit tanaman. Sikap seperti ini dapat mengundang penjual untuk menipu karena menganggap pembeli mudah dibohongi. Tampillah secara wajar dan tidak kelihatan awam sekali, tetapi tidak pula berlebihan atau sok tahu.

Pembeli disarankan tidak bertanya kepada penjual langsung ke tujuan atau tendensius. Sebagai contoh, untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu varietas tanaman yang akan dibeli (misalnya varietas A) lebih baik digunakan pertanyaan: “Apakah ini bibit varietas A atau B?”. Pertanyaan seperti ini tentunya akan dijawab dengan varietas A, B atau jenis varietas lainnya. Jika pertanyaan kita meleset biasanya penjual dengan sendirinya akan menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan varietas A adalah yang ini, sedangkan bibit varietas B adalah yang itu. Lain halnya bila pertanyaan kita tendensius, misalnya: “Apakah bibit A ada?”. Jawaban atas pertanyaan seperti ini ada dua kemungkinan. Jika penjualnya jujur maka jawabannya jujur, apa adanya. Namun jika penjualnya tidak jujur maka tanpa berpikir panjang akan menjawab ada, walaupun varietas yang disodorkan mungkin varietas lain.

MEREBUT HATI PENJUAL
Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan menjanjikan akan menjadi langganan bila bibit yang dibeli ini ternyata baik dan sesuai keinginan. Dengan cara seperti ini, penjual akan berusaha melayani pembeli sebaik mungkin dan menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pembeli. Dengan demikian, akan tercipta hubungan yang positif, terbuka, dan penjual akan berusaha untuk tidak mengecewakan pembelinya

MENCOBA DALAM SKALA KECIL DAHULU
Pembelian dalam partai besar sebaiknya dilakukan dengan membeli dalam jumlah sedikit dahulu. Jika bibit yang dibeli terbukti baik maka pembelian dapat dilanjutkan dalam partai besar. Untuk keperluan seperti ini, tentunya diperlukan waktu ekstra untuk pengujian. Namun, untuk mendapatkan hasil yang baik tentunya tidak salah kalau mengorbankan sedikit waktu.

TELITI SEBELUM MEMBELI
Dalam pembelian bibit, ketelitian memang sangat diperlukan karena banyak hal yang harus dicermati. Mulai dari cara perbanyakan, macam varietas, sampai kualitasnya memerlukan ketelitian untuk mengamatinya. Jika tidak teliti, kita dapat tertipu membeli " batang yang ditancapkan" (bukan bibit) dengan harga yang mahal.

sumber: mekarsari.com


2 comments:

Anonymous said...

yang jual bibit durian dmn yach?

Anonymous said...

coba tanya di pertanian setempat, bibitnya bagus dan terjamin, dan yang penting, tidak terlalu mahal.